Minggu, 02 November 2008

MELAKUKAN PENYERAHAN DAN PENGIRIMAN PRODUK

PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN

PELAJARAN 1

MENYIAPKAN BARANG YANG AKAN DISERAHKAN/

DIKIRIM

MELAKUKAN PENYERAHAN DAN PENGIRIMAN PRODUK

Kode : PDG.OO 01.036.01

Waktu : X 45 MENIT

TUJUAN PEMBELAJARAN

· Siswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai pengertian penyerahan barang

· Siswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai klasifikasi barang berdasarkan jenis, sifat dan golongannya.

· Siswa dapat memahami fungsi dan macam kemasan produk

· Siswa dapat memahami dan mengerjakan teknik pengemasan produk

· Siswa dapat melakukan pengecekan barang yang akan dikirim berdasarkan pola pengiriman yang berlaku


TEORI PENDUKUNG

S

Text Box: Penyerahan dalam pengertian biasa dapat diartikan sebagai pemindahan barang yang dijual dari seorang penjual ke dalam kekuasaan pembeli, kemudian dalam pengertian secara hukum, penyerahan barang adalah suatu pernyataan kehendak, antara lain untuk melepaskan dan memindahkan suatu hak kepada orang lain.etiap perusahaan barang dan jasa tidak akan terlepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan di jual kepada masyarakat. Para produsen berhak menentukan kebijaksanaan distribusi yang akan dipilih dan di sesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan, jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian pasar tersebut bertujuan untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan. suatu perusahaan dikatakan berhasil di dalam marketing apabila perusahaan tersebut dapat memasarkan barang-barangnya secara luas dan merata dengan mendapatkan keuntungan yang maksimal.








Secara yuridis penyerahan barang biasanya tergantung pada sifat barang yang akan diserahkan yaitu:

a. Untuk barang nyata yang bergerak (Movable goods), penyerahan secara yuridis dilakukan dengan pemindahan barang atau penyerahan kunci tempat menyimpan barang kepada pembeli, contoh TV, lemari, kulkas dan lain lain.

b. Untuk barang nyata yang tidak bergerak (unmovile goods), penyerahan secara yuridis dilakukan dengan jalan membuat akte resmi pemindahan hak milik atas barang yang tidak bergerak contoh, sebidang tanah.








Text Box: v Syarat syarat Penyerahan barang





















Text Box: v Syarat syarat Penyerahan barang

Syarat syarat penyerahan barang meliputi :

a. Ketentuan mengenai pelaksanaan penyerahan barang yang berkaitan dengan :

Text Box: 1.    tempat tujuan barang ? 2.   waktu pengiriman barang ? 3. ongkos angkut barang ?

b. Perhatian utama dalam penyerahan barang antara lain :

Text Box: 1.    kemana barang harus dikirim ?  2.   diambil sendiri oleh pembeli atau dikirim oleh penjual ? 3.    siapa yang harus menanggung ongkos kirim ? 4. kapan barang harus dikirim ?

c Waktu pengiriman / penyerahan barang dapat diatur sebagai berikut :

Text Box: 1.   langsung seketika disebut sebagai prompt 2.   pada waktu tertentu 3. bertahap

M

truck.gif (3131 bytes)engenai tempat tujuan pengiriman barang dapat ditentukan apakah barang itu dikirim sampai ke tempat (gudang) pembeli ke rumah ke stasiun atau pembeli akan memgambil sendiri, hal itu tergantung persetujuan, demikian pula dengan waktu pengiriman /penyerahan barang diatur sesuai kesepakatan kedua belah pihak, waktu penyerahan dapat dilakukan langsung seketika, pada waktu tertentu atau bertahap bagi barang yang sudah tersedia digudang penjual penyerahan barang dapat dilaksanakan langsung seketika dalam waktu yang pendek sekali, penyerahan barang dari penjual kepada pembeli berdasarkan waktu tertentu dengan menyebutkan tanggal, bulan dan tahun pengiriman / penyerahan barang, sebelumnya keadaan barang yang ditawarkan kepada pembeli harus dijelaskan secara rinci (mendetail) yaitu antara lain mengenai :

a. Jenis dan macam barang

b. Kualitas barang

c. Banyaknya barang

Sebelum seseorang dapat mengecek barang yang akan dikirimkan dengan benar, maka terlebih dahulu dia harus mengetahui seluk-beluk mengenai barang yang akan dikirimnya. Diantara berbagai jenis produk yang ada, maka barang dapat diklasifikasikan secara sederhana, yaitu :

Text Box: “Suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, nama perusahaan dan pengecer, jasa perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya”. A. KLASIFIKASI BARANG

Pengertian barang.

Ditinjau dari segi pemasaran, definisi diatas dipandang sesuai karena tidak sekedar mengemukakan sifat fisik dan kimia saja, melainkan dikaitkan dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan.

Jenis barang dibagi berdasarkan:

1 Tujuan pemakai oleh si pemakai, yaitu: barang konsumsi dan barang industri.

2. Tingkat konsumsi dan kekongkritannya, yaitu: barang tahan lama dan barang tidak tahan lama dan jasa.

3. Pengaruh psikologisnya, yaitu barang fungsional dan barang hedonis dan barang anxiety.

4. Karakteristiknya.

Barang-barang konsumsi dibagi menjadi :

1. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi (rate of consumption) dan kekongkritannya (tangibility).


a. Barang tahan lama,

b. Barang tidak tahan lama,




c. Jasa,















2. Kebiasaan membeli, konsumen dengan mengorbankan waktu dan tenaga seminim mungkin,

3. Barang shopping,

4. Barang Speciality,

Penggolongan barang konsumsi diatas didasarkan pada kebutuhan untuk mendapatkan barang konsumsi itu, penggolongan berdasarkan tingkat kecepatan konsumsi kurang dapat menunjukkan apakah barang itu barang jadi atau bahan mentah. Konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik saja, tetapi pada sasarannya mereka membayar sesuatu untuk memuaskan keinginannya, dengan demikian bagi suatu perusahaan yang bijaksana bahwa menjual manfaat (benefit) produk tidak hanya produk saja (manfaat intinya) tetapi harus merupakan suatu sistim. Ciri khas yang membedakan barang satu dan lainnya dapat dilihat dari spesifikasinya, spesifikasi produk adalah berupa rincian-rincian keterangan dari sebuah produk mupun jasa.

Untuk barang barang yang dikemas biasanya dalam kemasannya dicantumkan label-label yang berupa artikel, brand dan informasi lainnya, keterangan yang dicantumkan itu merupakan spesifikasi produk tersebut.

Pengiriman barang atau saluran distribusi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sesuai keadaan barang tersebut, yaitu antara lain :
































Pertimbangan ini menekankan perlunya suatu analisis atas faktor-faktor yang menyangkut masalah fungsi-fungsi marketing, jenis-jenis barang serta keinginan konsumen, kemudian baru dapat menentukan pilihannya terhadap saluran distribusi yang dianggap tepat. Faktor-faktor tersebut antara lain:


a. Pertimbangan pasar

1. Konsumen atau pasar industri

2. Jumlah pembeli potensial

3. Pasar secara geografis

4. Jumlah pesanan

b. Pertimbangan produk

1. Nilai unit

2. Besar dan berat

3. Mudah rusak

4. Sifat tehnis

5. Produk standard dan pesanan

6. Luasnya produk line

c. Pertimbangan perusahaan

1. Sumber pembelanjaan

2. Pengalaman dan kemampuan manajemen

3. Pengawasan saluran

4. Pelayanan yang diberikan oleh perantara

d. Pertimbangan perantara

1. Pelayanan yang diberikan oleh perantara

2. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen

3. Volume penjualan

4. Ongkos


B. KEMASAN

· Bentuk pengemasan


Berbagai macam bentuk bahan kemasan bisa ditemukan dipasar dewasa ini antara lain : Envelopes, pouches, bags, carton, box, bottle, jar, vial, barrel, drum, overwrap, sleeve, blister, strip dan lain-lain. Barang konsumsi umumnya dikemas dalam bentuk kemas unit, sebagai bentuk yang praktis dan ekonomis dalam praktek. Umumnya, kemas unit distribusikan dalam bentuk kelompok dengan cara over wrapping. Barang industri terutama dikapalkan secara bulk dengan alat Bantu barrel, drum, jerrycan atau tanki dan lain-lain.

Persayaratan dari suatu pengemasan :



1. Kemasan harus bisa mewadahi produk


Bentuk fisik dari suatu bahan kemasan, harus didesain sedemikian rupa agar mudah diisi, dan memenuhi persyaratan hokum dan ekonomi serta dapat ditutup secara efektif. Kemasan yang dikapalkan dalam fungsi sebagai pengemasan luar agar dimensinya konsisten sesudah diwadahi dan dikemas agar selama pengapalan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Penambahan bahan promosi ataupun bahan suplemen lainnya perlu diwaspadai agar tidak terjadi bentuk yang kurang menarik. Pengisian kedalam wadah harus diperhatikan jangan sampai terjadi terlalu penuh ataupun kurang. Bahan kemasan harus didesain, mampu menahan tekanan maupun vibrasi selama dalam perjalanan.

Pengisian bahan yang agak berdebu, seringkali membuat masalah pada pengisian dan penutupan wadah, sehingga bahan ataupun media adhesive, haruslah dipilih secara selektif. Melalui bahan pengemasan dan produk tertentu bisa terjadi muatan elektrastatik dalam melengkapi static elimination pada mesin pengemasan.

2. Kemasan harus bisa melindungi produk


Keadaan lingkungan seperti suhu yang tinggi dan rendah, maupun humidity yang tinggi rendah, bisa menyebabkan kegagalan terhadap fungsi kemasan secara efektif. Disimpulkan bahwa proteksi tersebut meliputi proses produk yang bersangkutan selama transit, pergudangan, retail sale, dan yang terpenting selama digunakan oleh konsumen. Proteksi diperlukan juga terhadap kondisi udara, pencurian, cahaya, panas, serta akibat kerusakan mekanis.

Material yang digunakan harus mampu menahan keluarnya uap air kedalam kemasan. Untuk material tertentu, penetrasi dari uap air masih ditoleransi pada keadaan tertentu, tetapi menghambat penetrasi gas ataupun bahan yang mudah menguap. Glass dan logam praktis tak dapat dipenetrasi oleh gas maupun uap air, tetapi dalam praktek seringkali sifat tersebut bisa diperoleh melalui kombinasi material fleksible (kemasan fleksibel).



3. Kemasan harus bisa menjual produk


Yang terutama, kemasan harus bisa menunjukkan identitas dari produk. Sistim distribusi serta teknik perdagangan yang modern mempersayratkan agar produk bisa diidentifikasikan dalam sekilas pandang. Transparansi material, dapat digunakan untuk produk yang menarik, agar mudah diidentifikasikan oleh konsumen. Sales appeal, menjadi hal yang penting, bahkan menjadi lebih penting karena dengan meningkatnya supermarket dan toko swalayan.



Informasi yang diharapkan bisa ditampilkan kemasan adalah sebagai berikut :

- Deskripsi singkat dari produk

- Indentitas nama merek

- Nama dagang

- Perusahaan, logo dan nama produsen

- Isi, berat atau volume

- Petunjuk pemakaian

- Ilustrasi yang menggambarkan produk

- Harga


4. Biaya yang minimal secara keseluruhan

Biaya kemasan yang minimal secara keseluruhan tidak hanya mencakup biaya kemasan saja. Waktu, biaya kerja, biaya material, dan biaya transportasi adalah keseluruhan yang mencakup over all cost.

· Fungsi Bungkus Dalam Pemasaran

Di dalam pemasaran produk, bungkus itu memegang peranan yang sangat penting sekali sebagai alat memikat konsumen, agar mau membeli produk. Pada zaman dahulu bungkus itu kurang begitu diperhatikan dan dianggap tidak ada artinya.

Akan tetapi pada zaman teknologi sekarang, justru bungkus itu memegang peranan di dalam rangka meningkatkan omzet penjualan. Apa sebabnya? Karena :

a. Bungkus itu dapat memberikan kenyamanan bagi para pembeli

b. Bungkus itu merupakan alat promosi penjualan produk

c. Bungkus itu dapat membuat rasa sehat bagi isinya















Karena pentingnya bungkus untuk suatu produk, maka bungkus itu mempunyai fungsi tersendiri yaitu:

Melindungi isi produk dari kerusakan fisiknya –

Mencegah pemalsuan produk –

Membuat reklame untuk isinya –

Menjaga kesehatan akibat kotoran –

Memudahkan dan menghemat waktu dalam pengangkutan –


a. Syarat pembungkusan

Sesuai dengan maksud dan tujuan pembungkusan, maka setiap pembungkusan harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain :

1). Jenis pembungkus yang dipillih harus sesuai dengan jenis barangnya

2). Besar pembungkus harus cukup untuk melindungi

3). Pembungkus harus cukup berkualitas sebagai pengaman barangnya

4). Pembungkus harus dapat menonjolkan atau mewakili kejelasan isi barangnya

b. Keputusan Dalam Menggunakan Bungkus

Karena banyak sekali fungsinya, maka setiap perusahaan harus dapat menentukan keputusan di dalam menggunakan bungkus yaitu:

1) Adanya pengawasan

Perkembangan bungkus perlu diawasi, jangan sampai bocor, pecah, aus dan lain sebagainya. setiap perusahaan perlu melaksanakan modifikasi bungkus dan sekaligus mengawasinya, agar volume penjualan produk bisa berhasil dengan baik.

2) Identik

Beberapa macam bungkus yang dihasilkan perusahaan dapat dipergunakan bungkus yang identik atau sama. Kebijakan bungkus identik adalah bilamana tingkat mutu produk masing-masing kurang lebih sejajar.

3) Bungkus bekas

Bungkus bekas dapat dipergunakan tujuan lainnya. Seringkali dapat menambah daya tarik pembeli. Contohnya bekas wadah atau kaleng biskuit, masih bisa dimanfaatkan untuk wadah produk dan lainnya.

4) Kolektif

Bungkus dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengundang para pembeli. Dengan membungkus 4 (empat) produk secara kolektif, misalnya pepsoden, sabun mandi, pasta gigi, minyak rambut, disertai adanya potongan harga dapat menarik para konsumen untuk membeli sekaligus produk tersebut.

2. Macam-Macam Bungkus Produk

Bungkus yang dipergunakan oleh perusahaan untuk sesuatu produk dalam rangka meningkatkan kegiatan pemasaran dan meningkatkan omzet penjualan adalah sebagai berikut:

1) Bungkus guna ganda (dual use packaging)

Bungkus guna ganda adalah setelah bungkus itu diambil isinya, bungkusnya masih dapat digunakan produk lainnya. Ada keuntungan dari bungkus guna ganda yaitu selain memperoleh laba dari isinya, juga dapat memperoleh laba dari bungkusnya.

2) Bungkus berisi ganda (multiple packaging)

Bungkus berisi ganda adalah bungkus yang dipakai untuk membungkus lebih dari satu macam produk. Keuntungan bungkus berisi ganda adalah bungkus yang oleh produsen atau pemasar diisi dengan beberapa jenis produk. Maksud bungkus berisi ganda adalah agar para konsumen tidak hanya membeli satu jenis produk saja, contohnya di dalam satu bungkus terdapat beberapa macam produk yaitu sisir, shampo, pasta gigi, sabun mandi dan lain sebagainya.

3) Bungkus kaleidoskopik

Bungkus kaleidoskopik adalah merupakan pembungkus secara menyeluruh, terhadap produk yang dibungkusnya. Bungkus kaleidoskopik sangat menarik konsumen, karena menerangkan tentang:

a. Unsur-unsur yang sangat penting dari produk itu

b. Kegunaan produk tersebut

c. Bagaimana cara memakainya

d. Akibat sampingan dari produk tersebut

4) Bungkus satuan (Unit) atau pra pengepakan

Bungkus ini adalah dalam bahasa inggrisnya disebut Unit packaging. Sedangkan bungkus pra pengepakan atau factory packaging adalah persiapan pembungkusan.

Barang-barang yang perlu dibungkus di dalam satuan (Unit) misalnya produk-produk pecah belah, seperti cangkir, tatakan dan tutup cangkirnya dibungkus menjadi satu (Unit).

Bungkus satuan (Unit) adalah merupakan kumpulan dari beberapa potongan/buah produk dijadikan suatu kesatuan (Unit) atau himpunan. Dalam bungkus satuan (Unit) berisi beberapa macam suku cadang, misalnya motor, mobil, mesin jahit dan lain sebagainya. suku cadang produk tersebut, apabila sudah sampai di tempat tujuan dapat dirakit kembali menjadai produk utuh.

PERALATAN DAN BAHAN

1). Lembar chek list evaluasi kesiapan barang

2). Alat tulis

PRASYARAT

Sebelum melaksanakan praktik job ini siswa harus sudah mempelajari teori tentang sifat dan keadaan barang yang akan dikirimkan

KESELAMATAN KERJA

  1. Berhati-hatilah dalam mengecek semua
  2. Periksa lagi sebelum dikirimkan
  3. Hati-hatilah dalam mengirimkan barang

LANGKAH KERJA

a. Saat mengecek barang :

Tindakan umum :

Periksa dokumen pesanan barang untuk mendapatkan informasi jelas tentang :

· Nama Pemesan, atas nama pribadi atau usaha

· Rincian barang/jasa pesanan, seperti: jenis, bentuk, warna dan spesifikasi lainnya

· Syarat pengiriman produk dalam dokumen pesanan, seperti: apakah pembayaran dilakukan dimuka baru kirim produk atau sebaliknya.

· Menghitung besaran pembayaran yang harus dilakukan pembeli sebagai dasar pembuatan faktur/Nota kontan/kwitansi. Perhatikan adanya potongan harga sesuai kesepakatan.

· Lakukan prosedur pengeluaran barang pada bagian gudang untuk disiapkan pada waktunya.

· Siapkan bonus-bonus yang dijanjikan dalam kesepakatan. Lakukan prosedur pengambilan barang bonus kebagian penyimpanan.

Tindakan khusus :

1. Transaksi dengan pola pengiriman barang dilakukan ditempat penjual

· Periksa tanggal dan waktu pengambilan barang

· Jika barang sudah siap, lakukan kontak dengan pembeli bahwa barang telah siap dan mengingatkan pembeli akan waktu pengambilan. Jangan lupa menginformasikan dibagian mana dan dengan siapa pesanan barang dapat diambil.

· Siapkan dokumen penyerahan barang seperti :Surat Tanda Bukti Penerimaan Barang

2. Transaksi dengan pola pengiriman barang dilakukan ditempat pembeli

· Periksa tanggal dan waktu pengiriman barang

· Pastikan alamat lengkap sudah cukup jelas bagi pengantar barang.

· Jika barang sudah siap, lakukan kontak dengan pembeli bahwa barang telah siap untuk dikirim dan buat perjanjian waktu pengiriman

· Siapkan dokumen penyerahan barang seperti : Surat jalan, Surat Tanda Bukti Penerimaan Barang, Faktur/Nota Kontan/Kwitansi (jika dibayar ditempat).

3. Transaksi dengan pola pengiriman barang dilakukan ditempat pihak ketiga.

· Periksa tanggal dan waktu pengiriman barang

· Pastikan alamat lengkap sudah cukup jelas bagi pengantar barang.

· Pastikan bahwa nama penerima atau yang disepakati menerima barang pesanan sudah diketahui dengan jelas.

· Jika barang sudah siap, lakukan kontak dengan penerima barang bahwa barang telah siap untuk dikirim dan buat perjanjian waktu pengiriman

· Siapkan dokumen penyerahan barang seperti : Surat jalan, Surat Tanda Bukti Penerimaan Barang, Faktur/Nota kontan/kwitansi (jika dibayar di tempat)

KESIMPULAN

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

LATIHAN

1 Carilah minimal 20 macam kemasan produk yang berbeda kemudian kelompok menurut fungsi yang paling dominan dari kemasan tersebut, contohnya berfungsi sebagai reklame untuk isinya, dan sebagainya

2 Sebutkan informasi yang biasa ditampilkan pada sebuah kemasan serta implikasikan pada sebuah kemasan tertentu sebagai contohnya.

3 Lakukan pengecekan kelayakan barang yang telah ditentukan sebelum dikirimkan dengan menggunakan lembar control barang !


LEMBAR PENILAIAN

MEMPERSIAPKAN PENGIRIMAN BARANG

NO.

UNSUR YANG DINILAI

PEROLEHAN NILAI

KET.

MAKS

DICAPAI

1

Persiapan

a. Langkah kerja

b. Sikap Kerja

c. Penggunaan Alat

d. Keselamatan Kerja

4

2

5

4

Sub total 1

15

2.

Proses dan hasil kerja

  1. Mencek peralatan
  2. Mencek jumlah barang
  3. Memastikan barang yang akan dikirim dalam keadan baik
  4. Mencocokan barang dengan data yang ada

25

20

20

20

Sub total 2

85

TOTAL

100

Catatan :

Jakarta, 2008

Guru Pembimbing.

....................................

PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN

PELAJARAN 2

MELAKUKAN PROSES PENYERAHAN PRODUK YANG DIBELI PELANGGAN

MELAKUKAN PENYERAHAN / PENGIRIMAN PRODUK

Kode : PDG.OO 01.036.01

Waktu : X 45 MENIT

TUJUAN PEMBELAJARAN

· Siswa dapat memahami pengertian dan fungsi harga

· Siswa dapat memahami dan menjelaskan tujuan penetapan harga

· Siswa dapat memahami dan membuat faktur penjualan guna pengiriman barang

TEORI PENDUKUNG

Setelah mempersiapkan barang yang akan dikirim kepada Pelanggan maka selanjutnya adalah melakukan penyerahan produk kepada pelanggan, tetapi sebelumnya Penjual haruslah melakukan perhitungan harga, baik dengan menggunakan alat hitung manual maupun alat hitung elektronik, total harga hasil perhitungan harus diberitahukan atau harus sepengetahuan Pelanggan sebagai pihak pembeli

A. Peralatan yang digunakan dalam menghitung harga.

Di dalam dunia perdagangan penggunaan alat hitung sangat diperlukan di toko-toko yang besar atau swalayan, untuk memudahkan penyelesaian transaksi jual beli digunakan mesin yang dapat digunakan oleh kasir untuk mengetahui dan menghitung jenis dan jumlah barang yang telah dibeli oleh pelanggan, jenis alat pembayaran, pemberian discount sampai dengan membaca laporan penjualan baik perkasir maupun untuk periode tertentu. Mesin tersebut disebut Kalkulator dan Mesin Cash Register.

1. Kalkulasi Total harga

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang. dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa harga adalah patokan nilai barang atau jasa. harga mempunyai fungsi sebagai berikut :

a Sebagai pengukur nilai kerja

b Pengukur daya beli masyarakat

c Pengukur tingkat kemakmuran

d Gengsi (prestise)

Kalkulasi total harga merupakan dasar untuk menentukan harga produk ditambah presentase laba yang diharapkan oleh pengusaha.

2. Tujuan Harga

Pada umumnya para penjual (produsen) memiliki beberapa tujuan dalam penetapan harga atas barang atau jasa yang dihasilkan antara lain sebagai berikut :

a. Mendapatkan laba maksimal

b. Mendapatkan pengembalian investasi yang

ditargetkan atau pengembalian pada laba bersih

c. Mencegah atau mengurangi persaingan

d. Mempertahankan atau memperbaiki market share.

3. Faktor-faktor Penentu Penetapan Harga

Faktor penentu penetapan harga ada 2 (dua) yaitu :

a. Pertimbangan Subyektif

b. Pertimbangan Obyektif

B. Tata cara pengisian bukti bukti perhitungan harga

Pada perusahaan dagang bukti bukti perhitungan harga produk sebagai bukti utama adalah yang merupakan suatu rician pembelian barang dagangan dari supplier, yang menerangkan tentang produk yang dibeli jumlah barang;

Di samping faktur perhitungan harga produk yang lain adalah berupa nota penjualan, daftar harga, kwitansi dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan perhitungan harga produk.

Dokumen-dokumen pembelian mempunyai arti sangat penting bagi seorang pengusaha yaitu sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan harga jual sehingga dengan demikian seorangseorang pengusaha akan lebih mudah dalam pengambilan keputusan.

Pengisian dokumen tersebut dilakukan oleh supplier berdasarkan pesanan pembelian (purchase Order). Pengisian format faktur atau nota penjualan disesuaikan dengan PO yang telah ditetapkan pihak pembeli, dengan maksud agar tidak terjadi kalim dari pesanan tersebut. Faktur dan nota penjualan yang sekaligus surat pengantar antara supplier yang satu dengan yang lainnya meiliki macam dan bentuk berbeda-beda. Akan tetapi pada prinsipnya adalah sama, yaitu merupakan daftar kuantitas barang dan jumlah harga yang akan dikirim kepada pemesan.

Adapun data-data yang harus diisi pada faktur atau nota penjualan adalah sebagai berikut:

(18)

(17)

(16)

(15)

(14)

(13)

(12)

(11)

(10)

(6)

(2)

(1)


1. tanggal pembuatan faktur;

2. nama atau lembaga yang dituju;

3. nomor shipment;

4. kode sales;

5. nomor order;

6. cara pembayaran;

7. tanggal jatuh tempo;

8. nomor mobil kendaraan;

9. nomor polisi kendaraan;

10. quantity (jumlah barang);

11. kode barang;

12. nama barang (isi);

13. harga satuan dan jumlah harga;

14. total harga;

15. jumlah potongan;

16. total yang dibayar;

17. nama jelas dan tanda tangan pembeli;

18. nama dan tanda tangan penjual.


Data yang telah diisi dan sudah akurat disesuaikan dengan PO, kemudian barulah barang tersebut dikirim kepada pihak pembeli.

PERALATAN DAN BAHAN

1. Mesin hitung saku / kalkulator

2. Mesin hitung manual

3. Mesin hitung elektronik

PRASYARAT

Sebelum melaksanakan praktik job ini siswa harus sudah mempelajari teori tentang penyerahan dan pengiriman produk.

KESELAMATAN KERJA

  1. Periksa peralatan yang akan digunakan
  2. Periksa kabel yang akan digunakan
  3. Berhati-hatilah dalam menggunakan alat hitung
  4. Jangan salah dalam mengoperasikan mesin hitung




LANGKAH KERJA

Tindakan Umum

· Saat tiba dilokasi penyerahan barang, pastikan bertemu dengan namdisepakati sebagai penerima barang.

· Jangan lupa menyapa dengan sopan, dan menjelaskan maksud dan tujuan

Tindakan khusus :

Transaksi dengan pola pengiriman barang dilakukan ditempat penjual

· Minta bukti pesanan

· Serahkan barang yang telah disiapkan dalam keadaaan masih dalam kemasan utuh. Pastikan dengan pihak penerima barang.

· Sebelum membuka kemasan, pastikan syarat pembayaran telah dilakukan sesuai kesepakatan.

· Minta ijin untuk membuka kemasan dan memastikan semua barang dan perlengkapannya dalam kondisi baik. Lakukan test jika diperlukan.

· Serahkan dokumen penyerahan barang seperti :Surat Tanda Bukti Penerimaa

· Barang dan Faktur/Nota Kontan/kwitansi jika terjadi pembayaran langsung. Bukti penerimaan barang asli disimpan sedang

· Jika ada garansi produk, pastikan bahwa sudah diisi dengan baik dan benar, lalu diserahkan kepi

· Gunakan kemasan/ikatan yang baik, sehingga pembeli mudah dan nyaman membawanya.

· Jika barang sulit dibawa, usahakan ada bantuan bagi pembeli untuk dibawa ke kendaan pembeli

· Ucapkan terima kasih saat akhir pertemuan.

Transaksi dengan pola pengiriman barang dilakukan ditempat pembeli

· Tunjukkan bukti pesanan

· Serahkan barang yang telah disiapkan dalam keadaaan masih dalam kemasan utuh. Pastikan dengan pihak penerima barang.

· Sebelum membuka kemasan, pastikan syarat pembayaran telah dilakukan sesuai kepakatan.

· Minta ijin untuk membuka kemasan dan memastikan semua barang dan perlengkapannya dalam kondisi baik. Lakukan test jika diperlukan.

· Serahkan dokumen penyerahan barang seperti :Surat Jalan, Surat Tanda Bukti Penerimaan Barang dan Faktur/Nota Kontan/kwitansi jika terjadi pembayaran langsung.

· Bukti penerimaan barang asli disimpan sedang

· Jika ada garansi produk, pastikan bahwa sudah diisi dengan baik dan benar, lalu diserahkan ke pihak pembeli sesuai petunjuk

· Ucapkan terima kasih saat akhir pertemuan

Transaksi dengan pola pengiriman barang dilakukan ditempat pihak ketiga.

· Tunjukkan bukti permintaan pengiriman barang

· Serahkan barang yang telah disiapkan dalam keadaaan masih dalam kemasan utuh. Pastikan dengan pihak penerima barang.

· Serahkan dokumen penyerahan barang seperti :Surat Jalan, Surat Tanda Bukti Penerimaan Barang

· Bukti penerimaan barang asli disimpan sedang tembusan diserahkan ke penerima

· Setelah kembali, bisa menghubungi pemesan dan menginformasikan bahwa barang sudah dikirim dan diterima dengan baik

· Bukti penerimaan barang diserahkan ke bagian keuangan untuk melakukan proses penagihan.

KESIMPULAN

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

LATIHAN

1 Isikanlah faktur di bawah ini dengan data yaitu :

Anda adalah staf penjualan dari PT. Purnama Agung santosa yang beralamat Jl. Suropati raya No. 07 Jakarta Selatan 12160, Telp. 021-72794403 dan fax. 72794402 dengan NPWP. 02.290.305.8.013.000. Lalu anda diperintah untuk membuat faktur penjualan kepada Kepada PT Primadona dengan alamat Jl. Raya ciputat No. 104 b, dan NPWPnya 01.54123.322.7.082.000. Pada tanggal tanggal 6 Januari 2008 dan nomor faktur penjualan : FP-001 serta Nomor faktur pajak : QJM-001.0005672, adaput tanggal pengiriman : 6 Januari 2008, dan syarat pembayaran : 2/10, n/30

Sedangkan jumlah barang transaksi sebagai berikut :

Nama Unit Harga/unit

PC Sony 3HD390 7 3.380.000

PC Sony 2HD370 8 2.990.000


2 Buatlah analisa tujuan penetapan harga dengan objek produk sejenis yang berbeda merek tetapi satu produsen, contohnya harga Indomie dengan harga Sarimi relatif berbeda, padahal mereka satu produsen Indofood, kira-kira apa yang menjadi tujuan produsen tersebut dalam membedakan harganya. !

PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN

PELAJARAN 3

MELAKUKAN PROSES PENGIRIMAN PRODUK YANG DIBELI PELANGGAN

MELAKUKAN PENYERAHAN / PENGIRIMAN PRODUK

Kode : PDG.OO 01.038.01

Waktu : X 45 MENIT

TUJUAN PEMBELAJARAN

· Siswa dapat memahami dan menjelaskan alat-alat transportasi yang sesuai untuk pengiriman barang

· Siswa dapat menentukan saluran distribusi mana yang sesuai dengan pengiriman barang dengan mengacu pada berbagai pertimbangan

· Siswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian dan penjabaran saluran distribusi

· Siswa dapat mempraktekan pengiriman barang dengan memilih saluran distribusi yang paling efektif


TEORI PENDUKUNG

A. Peralatan yang digunakan untuk pengiriman barang

Di dalam transaksi pembelian dan penjualan terdapat kegiatan pemindahan barang dan jasa. seperti kita ketahui bahwa di dalam transaksi jual-beli akan terjadi perpindahan hak milik dari satu tempat ke tempat lainnya. Fungsi pengangkutan ini, akan bertambah penting jika jarak antara produsen dan konsumen semakin jauh. Semakin pentingnya fungsi pengangkutan, semakin tinggi pula biaya-biaya dalam pemesanan barang. Pelaksanaan angkutan mempunyai sasaran untuk dapat memindahkan barang-barang ke tempat tujuan yang diharapkan yaitu menyampaikan barang dengan biaya murah, tepat waktunya, keamanannya terjamin, jumlah barang dan mutunya tetap terjamin. Di dalam menentukan pengangkutan baik yang akan disewa maupun yang akan dibeli (dimiliki) sendiri perlu mempertimbangkan beberapa pertimbangan yang mantap.

Beberapa alternatif di dalam menentukan pengangkutan yaitu :

1. Angkutan kereta api sangat cocok untuk pengangkutan barang-barang berat dalam jarak jauh.

2. Angkutan truk sangat fleksibel terutama untuk mengangkut barang-barang dalam jumlah yang tidk terlalu banyak dan jaraknya agak dekat

3. Angkutan air (kapal laut, kapal sungai dan danau) akan lebih tepat untuk pengangkutan barang-barang yang tidak cepat rusak.

4. Angkutan kapal udara, membutuhkan biaya yang mahal, tetapi pengangkutannya lebih cepat.

1. Fungsi Jasa Angkutan

Seperti sudah diterangkan di atas, angkutan itu banyak sekali fungsinya, terutama untuk memperlancar dalam bidang pemasaran barang dan jasa. pengangkutan dalam arti ekonomi adalah merupakan jasa yang dapat menaikkan arti dan nilai dari suatu barang. Pengangkutan yang dipergunakan dalam perdagangan adalah merupakan kegiatan melakukan pemberian jasa memindahkan barang-barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan adalah merupakan salah satu fungsi yang bergerak dalam pemindahan barang secara fisik dari produsen ke tangan konsumen yang mengakibatkan adanya “place utility”.

Dengan adanya pengangkutan berarti akan memberikan kegunaan tempat atau place utility bagi barang-barang, juga dapat menciptakan kegunaan waktu “time utility”di mana barang-barang itu secara cepat beralih ke tempat lain. sangat wajar apabila harga pada suatu daerah yang jauh letaknya dari daerah produsen agak mahal. tetapi dengan banyaknya armada angkutan perbedaan harga setiap daerah perdagangan dapat di atasi.

2. Memilih disain saluran distribusi yang akan digunakan









Pemilihan sarana angkutan sangat memerlukan pertimbangan bagi setiap perusahaan, yaitu :

1. Pengangkutan tidak terlepas dari besar kecilnya produk

2. Biayanya jangan terlampau mahal

3. Harus sepadan dengan promosi perusahaan

4. Pengangkutan mana yang paling tepat

5. Mana yang efisien dan efektif, mempunyai angkutan sendiri atau menyewa

6. Aspek-aspek apa yang penting untuk perusahaan

7. Macam sarana angkutan mana yang dapat menunjang kemajuan perusahaan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pertimbangan dalam pemilihan jenis pengangkutan yang akan digunakan diantaranya :

a. Jenis barang (produk ) yang akan dikirim

Jenis barang yang akan dikirimkan sangat perlu diperhatikan, sehingga alat pengangkutan yang dipilih dapat disesuaikan dengan barang ( produk ) yang akan dikirimkan, apakah barang yang akan dikirimkan itu termasuk :

1). barang yang mudah rusak, sehingga perlu penanganan khusus dan perlu alat pengangkut yang khusus dan aman, misalnya ; susu, daging, buah buahan, obat obatan, dan sebagainya, yang tentu barang barang semacam ini harus cepat sampai ke tujuan.

2). barang yang tidak mudah rusak dan tahan lama, seperti peralatan kantor mesin mesin dan sebagainya.

3). barang barang khusus yang perlu diprioritaskan cara pengirimannya, misalnya; pengiriman zat zat kimia yang perlu penanganannya harus hati hati

b. Banyaknya barang yang akan dikirimkan

Banyaknya barang yang akan dikirim juga menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan karena akan mempengaruhi cara pengepakan, pemuatan dan menentukan jenis kendaraan yang akan digunakan, misalnya kalau barang itu sedikit maka dapat dikirim melalui jasa pos atau titipan kilat atau memakai kendaraan kecil lainnya.

c. Tujuan pengiriman barang

Tujuan pengiriman barang juga merupakan faktor yang penting dalam menentukan pilihan jenis transportasi, disini harus diperhatikan jarak yang harus ditempuh.

d. Biaya / ongkos pengiriman barang

Untuk mengetahui ongkos pengiriman barang sangat berkaitan dengan jenis barang, berat barang dan tujuannya, disini perlu dilihat mana yang lebih ekonomis (murah) dalam pengiriman barang dengan mempertimbangkan keamanan dan kecepatan barang tersebut agar sampai tepat ke tujuan, ongkos angkut biasanya dihitung berdasarkan berat dikalikan tarif jarak perkilometer,atau dapat juga memakai sistim borongan.

3. Faktor-Faktor Dalam Pemilihan Angkutan

Untuk memindahkan barang-barang yang volumenya besar seperti mesin-mesin industri, jasa angkutan yang paling tepat digunakan adalah kapal laut. Seperti kita ketahui, jenis angkutan yang diperlukan dalam bisnis diantaranya adalah bis, kapal laut, kereta api, truk, kapal terbang dan lain sebagainya. Untuk memilih angkutan tersebut ada faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, diantaranya :

1. Faktor kecepatan


Kecepatan pengangkutan pada umumnya merupakan pilihan utama di dalam bisnis.

2. Faktor keamanan


Barang-barang yang diangkut ke tempat tujuan harus benar-benar tejamin segi keamanannya.

3. Faktor ketepatan waktu


Barang-barang yang diangkut harus tepat waktunya seauai dengan pesanan para konsumen/pembeli/langganan.

4. Faktor biaya dan tarif


Biaya atau tarif angkutan merupakan unsur pertimbangan yang dihadapi perusahaan atau konsumen/pembeli/langganan. Murah tidaknya biaya angkutan harus memperhatikan jauh tidaknya tempat yang akan dituju, sifat dan jenis barang, jenis angkutannya, rusak tidaknya jalan yang akan dituju dan lain sebagainya.

Dalam hal penyampaian produk terutama barang, kegiatan distribusi menggunakan mode transportasi diantaranya:

a. Truk, kelebihan menggunakan truk adalah pada fleksibilitas, sehingga perusahaan yang telah menerapkan konsep JIT (Just In Time) makin menerapkan penggunaan moda transportasi ini untuk urusan distribusi.

b. Kereta Api, kelebihannya adalah karena moda transportasi ini mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih tepat daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta api telah dianggap merugikan karena proses produksi dalam ukuran batch kecil mengharuskan pengiriman yang berkala dan dalam jumlah sedikit.

c. Pesawat Udara, dengan perkembangan pergerakan nasional dan internasional maka moda transportasi ini dapat diandalkan dan cepat. Didukung pula berminculannya perusahaan pengangkutan seperti Fedex, UPS dan Purolator.

d. Kapal laut, merupakan salah satu sarana transportasi tertua di dunia. Sistem distribusi dengan menggunakan moda transportasi ini penting apabila biaya pengangkutan lebih penting daripada kecepatan.

e. Pipa, merupakan bentuk transportasi yang penting untuk cairan seperti minyak maupun gas serta bahan kimia lainnya.

a. Ongkos angkut

Penegasan kembali ongkos angkut kepada pelanggan sangat penting, karena menyangkut dengan resiko yang harus ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Penyerahan ongkos angkut barang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1). Loko gudang, yaitu penyerahan barang dilakukan di gudang penjual, barang diserahkan apa adanya, ongkos-ongkos menimbang, membungkus dan membawa dari gudang sampai ke tempat pelanggan.

2). Frangko stasiun, yaitu semua ongkos dari gudang penjual sampai barang berada di stasiun kota penjual tanggungan penjual, dan dari stasiun ke tempat pelanggan ditanggung oleh pelanggan.

3). Fas ( free along side ), yaitu penjual menanggung semua ongkos mulai dari gudang sampai barang berada di sisi kapal pelabuhan penjual, dari sana sampai ke tempat pelanggan ditanggung oleh pelanggan.

4). Fob ( free on bord ), yaitu penjual menanggung semua ongkos sampai barang berada di atas kapal pelabuhan penjual, setelah kapal berangkat sampai ke tempat pelanggan ongkos menjadi tanggungan pelanggan,

5). Loco enterpo ( loco gudang pelanggan), yaitu penjual menanggung semua ongkos sampai berada dalam gudang di pelabuhan pelanggan.

6). Franko pelanggan, yaitu penjual menanggung segala ongkos sampai barang ditempat pelanggan.

B. Sistim distribusi Barang

Menurut pakar ekonomi, David A Revzan “saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai”.

Definisi atau pengertian lain tentang saluran pemasaran ini dikemukakan oleh The American marketing Association, yang menekankan tentang banyaknya lembaga yang ada dalam aliran/arus barang. Assosiasi ini menyatakan “saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi produk atau jasa yang dipasarkan”

Pengertian yang kedua mempunyai arti dan fungsi yang lebih luas, untuk itu dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Saluran merupakan sekelompok lembaga yang ada diantara berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

2. Tujuan dan Saluran Distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu.

Dengan demikian pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.

3. Saluran Distribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan, yaitu :

- mengadakan penggolongan, dan

- mendistribusikannya.

Mata rantai distribusi menurut bentuknya dapat dibagi atas dua, yaitu :

a. Saluran Distribusi Langsung (Direct Channel of Distribution)

b. Saluran Distribusi Tidak Langsung (Indirect Channel of Distribution).

Untuk membahas secara rinci tentang kedua bentuk saluran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Saluran Distribusi Langsung

Adalah bentuk penyaluran barang-barang/jasa-jasa dari produsen ke kkonsumen dengan tidak melalui perantara.

Bentuk saluran distribusi langsung dapat dibagi dalam 4 (empat) macam, yaitu :

1). Selling at the point production.

Adalah bentuk penjualan langsung dilakukan di tempat produksi.

Contoh :

- Petani buah yang melakukan penjualan buah-buahan yang dihasilkan di kebunnya kepada Konsumen

- Usaha pakaian jadi yang menjual hasil produksinya langsung kepada konsumen di tempat penjahitan

Memang bentuk penjualan seperti ini tidak memerlukan tambahan dana yang akan dipergunakan untuk biaya pengangkutan atau perantara. Bentuk penjualan ini juga sangat disenangi konsumen, karena harganya biasanya lebih murah dan kualitas bisa dipertanggung jawabkan.

2) Selling at the producer’s retail store

Adalah penjualan yang dilakukan di tempat pengecer. Bentuk penjualan ini biasanya produsen tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen tetapi melalui/dilimpahkan kepada pihak pengecer.

3) Selling door to door

Adalah penjualan yang dilakukan oleh produsen langsung kepada konsumen dengan mengerahkan salesmannya ke rumah-rumah atau ke kantor-kantor konsumen.

4) Selling through mail

Adalah penjualan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan jasa pos.

b. Saluran Distribusi Tidak Langsung

Adalah bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantaradan agen untuk menyalurkan barang/jasa kepada para konsumen.yang dimaksud dengan perantara adalah mereka yang membeli dan menjual barang-baramg tersebut dan memilikinya. Mereka bergerak di bidang perdagangan besar dan pengecer,sedangkan yang dimaksud dengan agen adalah orang atau perusahaan yang membeli atau menjual barang untuk perdagangan besar (manufakturer). Agen bertinddak mewakili baik penjual maupu pembeli di dalam suatu transaksi. penghasilannya adalah presentase dari barang yang dijual/dibeli, sedangkan yang dimaksud dengan distributor adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjual atau distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.

Memang banyak sekali cara yang digunakan untuk mendistri-busikan barang dan jasa kepada konsumen, sebagaimana diuraikan dalam bentuk saluran distribusi, yaitu saluran distribusi langsung dan tidak langsung, tetapi masih banyak perusahaan yang mengkombinasikan beberapa saluran distribusi untuk mencapai segmen pasar yang berbeda. misalnya pabrik ban dan kertas dapat menyalurkan poduknya secara langsung kepada pemakai (seperti pemakai industri dan pemakai dalam jumlah yang besar), sedangkan untuk pembeli yang membeli dalam jumlah kecil dilayani oleh pedagang besar. ada beberapa alternatif distribusi yang akan digunakan yang didasarkan kepada jenis barang dan segmen pasarnya, yaitu :

1. Saluran distribusi barang konsumsi, ditujukan untuk segmen pasar konsumen

2. Saluran distribusi barang industri, ditujukan untuk segmen pasar industri.

a. Saluran distribusi untuk barang konsumsi

1). Produsen ---à Konsumen

Bentuk saluran ini adalah bentuk yang paling pendek dan sederhana sebab tanpa menggunakan perantaara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkan melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen.

2). Produsen ---à Pengecer ---à Konsumen

Dalam saluran distribusi ini produsen menginginkan suatu lembaga lain, maksudnya dalam hal ini pengecer yang menyampaikan peroduknya ke konsumen, di mana pengecer langsung membeli produk tanpa melalui pedagang besar dan menjualnya kembali kepada konsumen.

3). Produsen ---à Pedagang besar ---à Pengecer Konsumen

Jenis saluran distribusi ini dilaksanakan oleh produsen yang tidak ingin menjual secara langsung tetapio menginginkan suatu lembagaguna menyalurkan produknya, sehingga dalam hal ini produsen menjual kepada pedagang besar saja. Kemudian pada pedagang besarlah yang menjual kembali kepada pengecer dan meneruskannya ke tangan konsumen. Jadi di sini produsen hanya berhubungan dengan pedagang besar.

4). Produsen---àAgen---àPedagang Besar ---à Pengecer ---à Konsumen

Jenis saluran distribusi lainnya yang sering dipakai para produsen adalah dengan melibatkan agen di dalamnya. Di sini agen fungsinya adalah sebagai penyalur yang kemudian mengatur system penjualannya kepada saluran pedagang besar selanjutnya kepada pengecer dan kemudian sampai ke tangan konsumen.

Saluran distribusi ini sering dipergunakan untuk produk yang tahan lama.

5). Produsen ---à Agen ---à Pengecer ---à Konsumen

Dalam saluran distribusi ini produsen memilih agen yang akan dipertemukan produsen untuk menjalankan kegiatan penjualan kepada pengecer dan selanjutnya pengecer menjualanya kepada konsumen. Pada dasarnya saluran distribusi yang dipakai baik itu agen maupun pengecer tujuannya dalah untuk mendapatkan keuntungan dengan sasaran konsumennya. Agen di sini bertugas mempertemukan pembeli dengan penjual. Agen tidak mengambil alih pemilikan dari barang tersebut.

b. Saluran distribusi untuk barang industri

1). Produsen ----à Pemakai Industri

Saluran distribusi barang industri dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek dan disebut saluran distribusi langsung. Biasanya distribusi langsung ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar dan dalam saluran distribusi ini produsen menjual langsung kepada industri user.

2). Produsen ----à Distributor Industri ----àPemakai Industri

Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan peralatan ekstra kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor insdustri sebagai penyalur, antara lain produsen bahan bangunan. Distributor industri dalam saluran ini usahanya terutama dalam menyalurkan parts yang standarrized dan operating supplies yang dibutuhkan oleh pemakai industri secara continues. Produsen memakai distributor industri adalah dengan tujuan agar barang-barang dengan pasti dan mudah diperoleh langsung oleh pemakai. Biasanya distributor industri dapat melakukan penjualan yang lebih sempurna dari produsen karena mereka lebih dekat hubungannya dengan para pemakai dalam suatu daerah tertentu. Seringkali distributor industri sangat disegani oleh para pemakai, sehingga pemesanan-pemesanan pemakai tergantung sekali dari distributor industri. Dalam hal ini produsen hanya dapat menjual barangnya melalui distributor industri.

3). Produsen ---à Agen Distributor ----à IndustriPemakai Industri

Saluran distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. selain itu, faktor penyimpanan pada penyalur perlu dipertimbangkan pula. dalam hal ini agen penyimpanan sangat penting peranannya. Produsen-produsen kecil dan industrial goods biasanya lebih mengkonsentrir dalam bidang produksinya dan menyerahkan distribusinya kepada para pedagang perantara. Agen mengusahakan penjualannya, distributor industri mengatur storage, reselling dan shipment selanjutnya.

4). Produsen ---à Agen ----à Pemakai Industri

Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memasuki daerah pemasaran baru dan lebih suka menggunakan agen. Produsen tidak ingin membentuk sales force sendiri dan penjualan diserahkan kepada agen, sedangkan kegiatan distribusinya dilakukan oleh produsen. Agen tidak memiliki barang tersebut tapi bertanggung jawab atas pengaturan penjualan. Shipment dilakukan langsung dari produsen kepada pemilik industri.

PERALATAN DAN BAHAN

1) Kendaraan untuk mengirimkan barang

2) Alat Tulis

PRASYARAT

Sebelum melaksanakan praktik job ini siswa harus sudah mempelajari teori tentang penyerahan / pengiriman produk kepada konsumen

KESELAMATAN KERJA

1. Periksa peralatan yang akan digunakan

2.

LANGKAH KERJA

1. Saat memberikan barang yang dikirimkan

KESIMPULAN

....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

PERTANYAAN


LEMBAR PENILAIAN

MELAKUKAN PENGIRIMAN BARANG

NO.

UNSUR YANG DINILAI

PEROLEHAN NILAI

KET.

MAKS

DICAPAI

1

Persiapan

a. Langkah kerja

b. Sikap Kerja

c. Penggunaan Alat

d. Keselamatan Kerja

4

2

5

4

Sub total 1

15

2.

Proses dan hasil pekerjaan

15

10

10

10

10

10

10

10

Sub total 2

85

TOTAL

100

Catatan :

Jakarta, 2008

Guru Pembimbing.

PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN

PELAJARAN 4

MELAKUKAN KONFIRMASI KEPADA PELANGGAN MENGENAI PRODUK YANG DIKIRIM

MELAKUKAN PENYERAHAN/PENGIRIMAN PRODUK

Kode : PDG.OO 01.037.01

Waktu : X MENIT

TUJUAN PEMBELAJARAN



· Siswa dapat memahami dan mengisi formulir penyerahan barang

· Siswa dapat menganalisa pengaduan pembeli guna mencari cara mengatasi komplain

· Siswa dapat menganalisa pengaduan pembeli dan mengatasi klaim pelanggan


TEORI PENDUKUNG

Pengertian konfirmasi kepada pelanggan adalah meminta kepastian kepada pelanggan apakah akan diteruskan kesepakatan pembelian, dan kapan barang boleh dikirim. Sedangkan konfirmasi keputusan pelanggan adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk menguatkan dan memastikan keputusan pembelian atau pembatalan pembelian dari calon pelanggan, konfirmasi dapat menjalin hubungan interpersonal antara perusahaan dan pelanggan.selanjutnya yang harus dilakukan penjual adalah memeriksa kembali kelengkapan formulir pengiriman produk, diantara yang harus diperiksa adalah formulir pengiriman barang yang merupakan suatu format yang berisi tentang keterangan keterangan keadaan produk atas dasar order .keterangan keterangan yang ada dalam format formulir pengiriman produk harus diperiksa ulang / dicek ulang, cara pengecekannya dapat dilakukan dengan memberi tanda cek list jika sudah sesuai dan beri tanda cross ( x) jika ada kesalahan dan selanjutnya harus ditindaklanjuti. Poin poin yang harus diperiksa pada formulir pengiman barang tersebut meliputi hal hal sebagai berikut :

1. Nama dan alamat produsen

2. Tanggal pembuatan format pengiriman barang

3. Periksa kesesuaian waktu / tempat,tangal,bulan,dan tahun pengiriman barang yang sesuai dengan surat pesanan

4. Alamat yang dituju yaitu perusahaan yang mengeluarka PO (purchase order), hal yang harus dilakukan adalah periksalah alamat pelanggan yang tertera pada surat pesanan dengan alamat pelanggan yang tercantum pada formulir pengirimn barang ,apakah sudah sesuai atau tidak.

5. Periksalah kesesuain artikel spesifikasi barang yang dipesan pelanggan pada surat pesanan dengan yang tercantum pada formulir pengiriman barang

6. Periksalah kesesuain merk produk yang dipesan pelanggan pada surat pesanan dengan yang tercantum pada formulir pengiriman barang

7. Periksalah kesesuaian harga masing-msing barang yang tercantum pada PLU (Price List Unit) barang dengan harga yang tercantum pada formulir pengiriman.

8. Keterangan jumlah barang yang dikirim

9. Hitung ulang kebenaran total harga yang harus dibayar oleh pelanggan yang tercantum pada formulir pengiriman barang

10. Periksa kembali tanda tangan penerima atau pelanggan sebagai bukti penerimaan barang dengan keadaan baik.

Dengan tidak adanya standar baku, pengecekan masing-masing isi formulir disesuaikan dengan kebutuhan, karena masing-masing perusahaan pasti ada perbedaan formulir-formulir pengiriman barang.

Menyelesaikan klaim pembeli

Klaim adalah tuntutan ganti rugi dari pihak pembeli bekenaan dengan penerimaan barang yang kurang sesuai dengan pesanan pelanggan dan disertai dengan tuntutan dan penyelesaiannya, pengaduan dapat diajukan langsung kepada penjual, jika dalam transaksi terjadi akibat kelalaian penjual karena transaksi terjadi antara kedua belah pihak tanpa pihak lain, tetapi tidak menutup kemungkinan pengaduan ini dialihkan kepada pihak lain jika dalam transaksi ini melibatkan pihak lain, seperti perusahaan angkutan, atau asuransi, karena pihak tersebut terlibat dalam proses pemindahan barang, jika pengaduan diajukan kepada pihak penjual, maka kita harus melakukan berbagai usaha untuk menanggapinya dan penyelesaiannya untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan/pembeli.

1 Penerimaan pengaduan dari pembeli

Setelah penjual menerima pengaduan dari pihak pembeli, segeralah lakukan penyelidikan yang berkenaan dengan pengaduan tersebut,faktor faktor yang perlu diperhatikan atas pengaduan pembeli adalah :

a. Meneliti masalah yang diadukan

b. Mempelajari yang melatar belakangi terjadinya pengaduan

c. Mempelajari bukti bukti yang mendukung pengaduan

d. Tanggapi dengan tenang, sopan dan hormat.

Jika berdasarkan penyelidikan ternyata pihak penjual berada pada posisi yang salah maka segeralah atasi dengan memberikan jawaban yang dapat memuaskan konsumen /pembeli,jangan menunda nunda,karena reputasi perusahaan akan hancur hanya karena penanganan pengaduan yang terlambat. Tetapi sebaliknya jika kesalahan ada pada pembeli maka kemukakanlah kesalahan tersebut dengan baik, tidak emosi.

2 Menganalisa pengaduan pembeli

Penjual perlu dengan segera mengadakan penelitian jika menerima pengaduan dari pembeli. Cara yang dapat ditempuh adalah menganalisa pengaduan tersebut, langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Pelajari macam atau bagian barang yang diklaim, seperti kerusakan, hilang, keliru

b. Pelajari dokumen penjualan dan sesuaikan dengan data pengaduan

c. Data yang terlibat dalam proses jual beli, seperti bagian gudang, pembungkusan, pengangkutan

d. Teliti di bagian mana yang mengakibakan terjadinya pengaduan

e. Mengambil kesimpulan dan keputusan

f. Menentukan cara penyelesaian pengaduan dengan adil

Berdasarkan langkah analisa di atas, untuk memudahkan penyidikan, penjual harus menyadari bahwa kesalahan atau kelalaian itu mungkin terletak pada :

a. Pihak penjual

b. Pihak pengangkutan

c. Pihak pembeli sendiri

Jika kelalaian itu terletak pada penjual segera menyatakan penyesalan dan permohonan maaf kepada pembeli dan kemukakan alasan-alasan atas terjadinya hal tersebut. Kemudian sampaikan cara penyelesaian yang akan ditempuh.

Jika kelalaian itu berada pada pihak pengangkutan barang, misalnya maskapai, peusahaan ekspedisi, segera sampaikan kepada pembeli agar mengajukan klaim kepada perusahaan pengengkutan. Namun, pihak penjual dapat pula memberikan bantuan, berupa penyelesaian persoalan dengan pihak pengengkutan atau memberikan informasi yang diperlukan pembelian sehubungan dengan klaim yang akan diajukan kepada pihak pengangkutan.

Tidak menutup kemungkinan bahwa kelalaian dapat terjadi stelah barang diterima pembeli dan kondisi barang disebabkan cara penanganan oleh pembeli. Pemjual dapat mengajukan keberatan atas pengaduan tersebut dan jelaskan bahwa barang rusak, hilang atau susut akibat dari pembeli disertai dengan alasan-alasan yang kuat. Dan mungkin penjual akan terhindar dari ganti rugi atau tidak dapat mengabulkan tuntutannya.

3. Menyelesaikan pengaduan secara bijaksana

Jika kita telah mengetahui di mana kelalaian itu terjadi, penjual segera dapat menyelesaikan pengaduan yang diajukan pembeli dengan berpegang pada prinsip “The Custome is usually right” artiya jangan terus menyalahkan pembeli, akan tetapi harus menghargainya karena selalu berada di pihak yang benar, dan ia mengajukan klaim karena memiliki hak sebagai pembeli.

Namun dalam menyelesaikan pengaduan harus berpedoman kepada kebenaran dan keadilan sehingga tidak merugikan kedua belah pihak. Yang perlu dipertimbangkan dalam penyelesaikan pengaduan adalah :

a. Tuntutan yang diinginkan oleh pembeli, seperti :

1) ganti rugi

2) pembatalan pembelian

3) penggantian barang

4) potongan

b. Jenispengaduan, seperti : kerusakan, kehilangan atau kekeliruan.

c. Cara penyerahan ganti rugi berkaitan dengan biaya yang harus ditanggung

d. Penyelesaian pangaduan tidak merusak hubungan bisnis

Setelah mempelajari hal-hal tersebut dan penjual merasa kelalaian berada di pihaknya, maka yang harus dilakukan dengan bijaksana adalah :

a. Sampaikanlah penyelesaian atas kelalaian dan memberikan keyakinan kepada pembeli bahwa kelalaian tersebut tidak akan terjadi lagi di amsa datang

b. Sampaikan permohonan maaf dan ucapkan terima kasih atas masukan yang telah disampaikan pembeli.

c. Nyatakanlah bahwa penjual siap mengganti atas kerugian yang diderita pembeli atas kelalaian penjual. Bentuk ganti rugi dapat berupa :

1) Penggantian barang yang rusak tau hilang dengan sejenis

2) Diberikan harga potongan barang jika rusak atau susut

3) Mengganti pembayaran sebatas kerugian yang diderita

d. Jika kelalaian berada pada pihak pengangkutan, maka penjual dapat memberikan bantuan kepada pembeli dalam menyelesaikan masalahnya.

Bentuk bantuan dapat berupa :

1) Mengganti kerugian jika yang diderita pembeli tidak terlalu besar

2) Memberikan informasi mengenai data perusahaan pengangkutan, misalnya memberikan alamatnya, nomor telepon dan lain-lain.

3) Menanggung kerugian secara bersama-sama dengan pembagian yang adil.

e. Penjual siap mengirimkan penggantian dengan biaya menjadi tanggungannya.

Dalam menyelesaikan pengaduan penjual harus bersikap adil, berdasarkan kebenaran data, tidak emosional dan selalu menjunjung kerjasama yang tetap terpelihara dengan baik, jangan sampai merugikan kedua belah pihak.

1. Komplain Mengenai Produk

Keadaan produk yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan atau tidak sesuai dengan harapan pelanggan merupakan hal yang sering dikomplain oleh para pelanggan.

a. komplain mengenai keadaan barang, antara lain :

· Bungkus barang terbuka;

· Kaleng berkarat;

· Barang kadaluarsa atau rusak;

· Isi barang yang ukuran atau timbangannya tidak sesuai dengan yang seharusnya;

· Barang tertukar.

1. Penerimaan Pengaduan Secara Langsung

Penerimaan pengaduan dari para pembeli yang disampaikan secara langsung dapat dibedakan menjadi :

a. Pengaduan yang disampaikan pembeli secara tatap muka kepada pegawai yang bertugas sebagai pramuniaga atau pengawas pramuniaga, atau kepada manajer tugas atau kepada pemilik perusahaan.

b. Pengaduan yang disampaikan pembeli dengan menggunakan formulir angkat atau formulir saran/pengaduan yang disediakan perusahaan dan dimasukkan ke kotak saran/pengaduan.

c. Pengaduan yang disampaikan pembeli kepada manajemen perusahaan melalui telepon, surat atau e-mail.

d. Pengaduan yang disampaikan pembeli melalui surat terbuka di mass media (surat kabar).

2. Penerimaan Pengaduan Secara Tidak Langsung

Pengaduan pembeli secara tidak langsung adalah pengaduan yang disampaikan pembeli melalui orang lain atau lembaga, yaitu :

a. Pengaduan yang disampaikan melalui seseorang yang mewakili pembeli kepada staf atau manajemen perusahaan/toko secara tatap muka, melalui telepon, surat atau e-mail.

b. Pengaduan yang disampaikan melalui lembaga konsumen, yang kemudian disampaikan kepada manajemen perusahaan secara tatap muka, melalui telepon, surat atau e-mail.

Apapun bentuk dan macam pengaduan yang disampaikan pembeli, secara langsung atau tidak langsung, harus diterima dengan baik, karena pengaduan tersebut pada hakikatnya merupakan refleksi dari ketidaksukaan atau ketidakpuasan pembeli, yang mungkin terjadi karena kelalaian penjual dalam memberikan pelayanan atau kelalaian dalam memperhatikan mutu produk yang dijual.

Satu hal yang harus diingat ! Berikan respon (tanggapan) dengan berpikir positif. Pada manusia bijak, yang mampu berpikir positif, pengaduan atau keluhan dari konsumen harus diartikan sebagai saran dari konsumen.

Pengaduan yang bagaimanapun, terlepas dari benar atau tidaknya permasalahan yang disampaikan pembeli, tidak perlu dipersoalkan terlalu jauh. Tampunglah semua pengaduan dengan bijaksana karena semua yang disampaikan adalah “keinginan terpendam” atau “ketidakpuasan” yang dapat kita gunakan sebagai kritik berharga atau masukan dari pihak luar perusahaan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan produk yang dijual diperusahaannya. Ingatlah…,perusahaan kita ada karena adanya konsumen. Konsumen adalah salah satu dari beberapa pihak yang ikut menjaga kelangsungan dan membesarkan perusahaan.

Sangat disadari oleh para pelaku bisnis bahwa karena sedemikian pentingnya peranan konsumen bagi kemajuan bisnis, maka seringkali mereka mengungkapkan semacam “pujaan dan kebanggaan” atas keberadaan dan peran penting konsumen seperti berikut :

Untuk berinteraksi secara baik dengan semua konsumen, sebaiknya manajemen perusahaan dengan segenap jajaran karyawannya dapat mengembangkan pelayanan yang berorientasi kepada budaya pelayanan prima (service excellence), yang mampu memfasilitasi pencapaian kepuasan bagi konsumen. Khusus untuk berinteraksi dan untuk memelihara hubungan baik dengan konsumen secara berkesinambungan, sebaiknya dilembagakan suatu divisi pelayanan konsumen (consumer service division) yang personalnya mempunyai kemampuan dalam bidang “hubungan kemasyarakatan” (public relation).

a. Menganalisis Pengaduan Pembeli

Untuk pengaduan yang permasalahannya mudah diselesaikan seketika, jangan ditunda, selesaikan permasalahan secara tuntas pada waktu itu. Lakukan perbaikan atau berikan perhatian secara baik dan proporsional, bila perlu berikan insentif materil maupun non materil sebagai kompensasi.

Memberikan ucapan “permohonan maaf” dan “kompensasi materil” kepada konsumen pada saat sekarang, jauh lebih murah biayanya daripada ongkos yang harus dikeluarkan untuk membersihkan nama jelek akibat “publikasi jelek dari konsumen” yang sudah menyebar luas di masyarakat.

Selanjutnya apa yang harus dilakukan terhadap berbagai pengaduan dari konsumen yang belum atau tidak dapat dicari jalan keluarnya secara langsung ? Hanya ditampung saja tanpa penyelesaian atau dipelajari sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan kinerja perusahaan ? Tentu saja yang terbaik adalah menyiapkan personal untuk mengkaji (menganalisis) berbagai permasalahan yang disampaikan oleh para konsumen secara tuntas.

Pertama-tama perlu membaca catatan pengaduan dari para konsumen, baik yang masuk secara langsung maupun tidak langsung, kemudian membuat daftar permasalahan. Dikelompokkan, mana yang diperkirakan agak mudah untuk diselesaikan dan mana yang agak sulit. Apakah dapat diselesaikan seorang diri atau harus dibahas secara kelompok ? Selanjutnya, tentukan siapa menangani apa, dikerjakan dalam waktu yang secepat-cepatnya. Canangkan alternatif penanganan dan jalan keluar yang diperkirakan paling baik untuk dilaksanakan.

b. Menyelesaikan Pengaduan Secara Bijaksana

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sifat pengaduan ada yang hanya merupakan laporan biasa atau sebatas mengingatkan untuk perbaikan dan ada pula yang berujung pada tuntutan (klaim) yang bersifat material maupun non material.

Semua pengaduan dari pembeli atau pihak yang mewakili pembeli hendaknya dapat diselesaikan dengan sikap yang bijaksana, sehingga kekecewaan dan ketidakpuasan dapat tertutupi dengan sikap dan tindakan pelayanan yang baik (good service) ketika manajemen atau staf perusahaan memberikan tanggapan dan solusi yang bijaksana.

Dengan mengetengahkan pelayanan yang baik (good service) atau pelayanan yang wajar (sound service) atau disebut juga sebagai pelayanan yang sepatutnya (genuine service), yang semuanya dilakukan dengan bertitik tolak dari pemahaman bagaimana bersikap baik dalam melayani, biasanya dapat diterima oleh konsumen sebagai suatu penghargaan. Dan tentu saja, konsumen akan kembali loyal kepada perusahaan dengan harapan dikemudian hari ketika mereka kembali segalanya telah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

1. Penyelesaian Pengaduan Mengenai Mutu Produk

Para konsumen biasanya melakukan pengaduan mengenai mutu produk apabila produk yang dibelinya tidak sesuai dengan standar mutu yang seharusnya. Misalnya untuk makanan dan minuman, mungkin berkaitan dengan keadaan bungkus dan isinya. Untuk pakaian, seperti baju, sepatu dan celana, mungkin karena ada kecatatan atau noda. Sedangkan untuk produk yang berupa peralatan, seerti barang-barang elektronis dan elektrik, mungkin diklaim karena spesifikasi yang tidak sesuai atau kerusakan teknis yang ditemui sebelum barang dipakai, atau terlalu cepat rusak.

Penyelesaian mengenai pengaduan dan klaim dari konsumen untuk produk-produk yang :

1) Bungkusnya terbuka

2) Kaleng berkarat

3) Barang kadaluarsa atau rusak

4) Barang tertukar

5) Isi barang yang ukuran atau timbangannya tidak sesuai dengan yang seharusnya

Dapat segera ditangani dengan memberikan penggantian pada saat itu juga, sambil menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian memperhatikan mutu produk dan menyatakan bahwa pengaduan dan klaim dari konsumen tersebut akan sangat duperhatikan untuk meningkatkan pengawasan mutu produk.

Kemudian, dalam hal barang-barang tersebut mutunya menjadi kurang karena kelalaian dalam pemeliharaannya, maka yang harus diperbaiki adalah cara-cara pengelolaan persediaan barang dagangan di perusahaan/toko itu sendiri. Dalam hal ditemukan bukti bahwa rendahnya mutu produk itu ternyata kesalahan dari pemasok atau produsen, maka harus disampaikan kepada pemasok dan produsen yang bersangkutan, agar perusahaan/toko mendapatkan penggantian dan pada pengiriman di masa yang akan datang dikirim produk dengan mutu yang seharusnya.

2. Penyelesaian Pengaduan Konsumen yang Disampaikan Melalui Lembaga Konsumen dan yang Ditulis Secara Terbuka Pada Mass Media

Untuk pengaduan mengenai mutu pelayanan dan produk yang disampaikan konsumen melalui Lembaga Konsumen dan yang ditulis pada rubrik surat pembaca di media cetak, dilakukan sebagai berikut :

a. Untuk pengaduan yang disampaikan kepada perusahaan/toko melalui aktivis Lembaga Konsumen, penaganannya harus dilakukan dengan baik oleh pimpinan dan seorang petugas public relation-nya. Penjelasan harus disertai data yang memadai. Jika memang pihak perusahaan bersalah. Nyatakan kesalahan itu sebagaimana adanya dengan diikuti janji pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya. Jika perlu, langsung membuat publikasi degan cara melaksanakan pernyataan khusus melalui pers (pers realease) bersama-sama degan pihak Lembaga Konsumen.

b. Untuk pengaduan yang ditulis dengan surat terbuka, Pihak manajemen perusahaan/toko harus menanganinya dengan melihat dahulu benar tidaknya kejadian dengan menghubungi pihak penulis pengaduan atau keluhan terbuka yang bersangkutan. Jika hanya suatu kebohongan, berikan bantahan melalui rubrik surat pembaca di media yang sama. Bila ditemukam fakta kebenaran dari pengaduan itu, lakukan musyawarah, berikan konpensasi, dan lakukan permohonan maaf yang tulus dan terbuka pada media dan rubrik yang digunakan konsumen tersebut untuk membuat surat terbuka

Tanggapan/keluhan konsumen atas berbagai barang dagangan yang ditawarkan sangat beragam dan banyaknya tanggapan/keluhan sangat tergantung kepada jenis barang yang ditawarkan.

Apapun bentuk dan jenis tanggapan/keluhan yang datang dari khalayak selaku calon konsumen atau konsumen pasti harus ditangani secara baik karena setiap tanggapan/keluhan yang datang akan mempunyai dampak tertentu bagi kelangsungan produk atau perusahaan, antara lain :

Ø Peningkatan pelayanan

Ø Peningkatan dan penurunan produksi

Ø Peningkatan atau pengurangan persediaan barang

Ø Penambahan atau pengurangan tempat penjualan outlet

Ø Penghentian pemasaran barang

Ø Kelangsungan usaha secara umum

Tanggapan/keluhan konsumen terhadap suatu barang dagangan yang ditawarkan melalui iklan dapat muncul seketika dalam waktu yang berdekatan dengan waktu pemasangan iklan dan ada juga reaksinya baru muncul dalam tenggang waktu cukup lama. Cepat lambatnya reaksi dari pelanggan sedikit banyaknya dipengaruhi oleh :

Ø Waktu kerja (banyak yang baru berniat belanja pada hari-hari libur).

Ø Pola belanja (belanja berwaktu: mingguan, dua mingguan, bulanan).

Ø Hari-hari gaji (kemampuan belanja saat awal bulan).

Ø Besarnya tabungan (daya beli tertunda dalam tabungan).

Ø Kuasa belanja (apakah yang memutuskan belanja istri atau suami atau keduanya).

Jenis tanggapan/keluhan dari konsumen yang harus ditangani biasanya ditunjukkan dengan datangnya ungkapan keinginan dari para konsumen secara langsung maupun tidak langsung, sehingga harus dilakukan :

a. Pelayanan kepada konsumen yang ingin mengetahui spesifikasi barang dan kegunaannya.

b. Pelayanan kepada konsumen yang ingin menginginkan diadakan demo penggunaan barang.

c. Pelayanan kepada konsumen yang ingin melakukan penjajagan dengan cara mencoba.

d. Pelayanan kepada konsumen yang ingin disediakan barang.

e. Pelayanan kepada konsumen yang ingin mengetahui mutu, jaminan dan pelayanan purna jual.

f. Pelayanan kepada para konsumen yang ingin ditunjukkan dimana saja barang yang diiklankan tersebut dijual.

g. Pelayanan kepada para konsumen yang ingin difasilitasi dengan cara membeli angsuran.

h. Pelayanan kepada para konsumen yang ingin melihat untuk mengetahui contoh barang yang ditawarkan dan macam atau varitasnya.

Bilamana melihat ada tanda-tanda keberatan pembeli terhadap barang-barang yang akan dibelinya, seorang penjual harus dapat menguasai diri. Di sini seorang penjual jangan emosi dan jangan memperlihatkan ketidaksenangannya. Di dalam mengahadapi dan mengatasi keberatan pembeli seorang penjual, harus mengajak calon pembeli berbicara. Kemudian dengarkan segala keberatan dan keluhan dengan senang, lalu ajukan beberapa pertanyaan, kemudian pengaruhi dengan anjuran.

Beberapa cara praktis mengatasi atau mengendalikan keberatan pembelinya itu :

1. Penjual harus mengetahui lebih dahulu apa keberatannya itu.

2. Dengarkan baik-baik keberatannya tadi, jangan memotong pembicaraannya.

3. Ulangi segala keberatan calon pembeli dengan bahasa penjual sendiri.

4. Usahakan agar penjual mengetahui akan keberatan calon pembeli.

5. Kemudian jawablah segala keberatan tersebut tanpa berbantah.

6. Jika calon pembeli mengajukan keberatan yang bersifat umum, jawablah dengan menunjukkan ciri-ciri khusus dari barang yang bersangkutan.

7. Jangan menganggap keberatan calon pembeli itu salah.

Setiap kali pembeli mengajukan keberatannya, seorang penjual harus mencoba menanggapinya dengan senang hati. Sebagai pedoman umum di dalam menangani keberatan pembeli, adalah dengan mengajukan pertanyaan seperti yang sudah dijelaskan di atas. Adapun yang menjadi alasan utama dengan adanya pertanyaan adalah jika diucapkan dengan nada suara rendah dan tempo pembicaraan yang agak lambat, biasanya tidak menggambarkan sikap menyangkal.

PERALATAN DAN BAHAN

PRASYARAT

Sebelum melaksanakan praktik job ini siswa harus sudah mempelajari teori tentang Menpersiapkan dan mengoperasikan peralatan transakksi di lokasi penjualan

Tidak ada komentar: